FENOMENA SASTRA SIBER SEBAGAI CERMIN DINAMIKA BUDAYA POPULER

  • Astria Prameswari, Taufik Darmawan, dan Wahyudi Siswanto
Keywords: digital, populer, sastra, siber

Abstract

Sastra siber adalah era baru dalam periodisasi sastra. Sastra siber ini banyak dipublikasikan di berbagai media digital seperti blog, aplikasi sastra digital, dan media sosial. Pola publikasi sastra siber berbeda dengan pola era sastra sebelumnya. Sastra siber sering dikaitkan dengan budaya populer. Alasannya adalah sastra siber sering berhubungan dengan dinamika budaya populer. Segala hal yang sedang diminati oleh masyarakat akan melahirkan banyak karya-karya baru yang inovatif. Misalnya saja puisi, cerpen, dan novel digital. Berbagai kajian yang berimbang dibutuhkan untuk memahami tentang sastra siber. Sastra siber dengan segala kekurangannya harus dipandang sebagai fenomena unik dalam dunia sastra. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan sastra siber saat ini.

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan gagasan tentang fenomena sastra siber dan dinamika sastra populer. Selain itu, artikel ini menemukan keterkaitan antara sastra siber dengan budaya populer. Metode yang digunakan penulis adalah dengan kajian pustaka dari berbagai referensi. Referensi tulis dan digital digunakan untuk memperkaya keseluruhan gagasan penulis. Referensi tersebut meliputi berbagai hasil riset, hasil pengamatan penulis, dan hasil tulisan dalam berbagai jurnal yang memiliki tema sama dengan tema artikel ini. Hasil artikel ini adalah temuan bahwa sastra siber adalah fenomena yang tidak terelakkan di periodisasi sastra digital. Sastra siber juga merupakan cerminan budaya populer yang tengah dialami sastra nasional dan internasional. Artikel ini juga diharapkan membuka wawasan lebih jauh terhadap stigma kualitas sastra siber dimata banyak kalangan penikmat sastra.

References

Basri, B. & Tamrin, A. F. (2020). Wattpad ’ s Role in Literature Learning: A Study. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 291-308.
Hanif, M. (2011). Studi Media dan Budaya Populer dalam Perspektif Modernisme dan Postmodernisme. Komunika, 5(2).
Heryanto, A. & Indonesia, D. I. (2014). Budaya Populer di Indonesia; Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru. Wacana - Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya, 14(2).
Kamus Besar Bahasa Indonesia Digital Edisi V.
Nadlir, M. (2016). Urgensi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2). doi: https://doi.org/10.15642/pai.2014.2.2.299-330
Nugraha, D. & Suyitno. (2020). Bagian yang Hilang dalam Pembicaraan Akademisi Indonesia Tentang Sastra Siber. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 21(1). doi: https://doi.org/10.24036/komposisi.v21i1.108473
Rahayu, L. M. (2016). Jilbab: Budaya POP dan Identitas Muslim di Indonesia. Kebudayaan Islam, 14(1), 139–155.
Rejo, U. (2014). Memosisikan Sastra Siber sebagai Lahan Baru dalam Penelitian Sastra Mutakhir di Indonesia. Paramasastra, 1(2). doi: https://doi.org/10.26740/parama.v1i2.1494
Solihati, N. (2014). Penyimpangan Bahasa Puisi dalam Sastra. Tahun, 13(1).
Wanti, M. A. (2020). Kurasi Digital Sastra Siber: Perspektif Sastra Konvensional. Jurnal Kearsipan, 15(1), 45–62.
Yusanta, F. B. & Wati, R. (2020). Eksistensi Sastra Cyber: Webtoon Dan Wattpad Menjadi Sastra Populer dan Lahan Publikasi bagi Pengarang. Jurnal LITERASI, 4, 1–7.
Published
2021-11-01